Wednesday 19 April 2017

Where's Woff - Chapter 3

Akhirnya setelah perut kami terisi kembali, aku dan jhony berjalan menuju kampus yang jaraknya memang hanya beberapa meter saja dari warteg budeh ini. "Jhon.. kata lu dosen masuk ngga hari ini?" kataku, "engga kayanya rish, dia kan dosen gabut. minggu lalu aja gamasuk kan hehe". Jhony dan aku mungkin bukan mahasiswa terbaik di Universitas Langit Biru. tapi sepintar dan serajin apapun murid di dunia ini mana ada yang tidak senang jika mempunyai guru/dosen yang jarang masuk. Sampai di kampus kami masih harus menaiki tangga berputar yang disitu banyak mahasiswa lain yang suka nongkrong sekedar untuk mencari wifi. kelas kami sendiri ada dilantai 2, jadinya tidak terlalu capek kalau menaiki tangga. sampai lantai 2 hanya perlu belok kiri dan sampai lah di kelas kami yang tercinta.

Kami lihat ke dalam kelas, ternyata masih banyak yang rumpi-rumpi dan bermain game. "tuh kan rish, kayanya Pak Dirman ngga masuk hari ini" "iya jhon, bener juga kata lu. cabut lagi nih kita?" kataku mengajak nya untuk nongkrong saja di cafe depan kampus. tiba-tiba temanku memanggil dari dalam kelas "Woi rish, jhon, sini masuk lu. katanya pak Dirman telat hari ini. jangan ada pikiran cabut lu berdua, doi mau ngasih tugas katanya". aku dan jhony bertatap muka "yah jhon, mau ngga mau masuk dulu kita" "iya rish, ayok dah ikut rumpi sama bocah". saat masuk ke kelas aku melihat Aira sedang asik ngobrol sama temen nya.sepertinya dia tau sedang diperhatikan lalu tiba-tiba dia melihat ku dan tersenyum. "duh.. diliatin balik gua. salting kan jadinya"aku hanya berjalan mengikuti jhony dan tak mencoba untuk tidak melihatnya.

Selang 10 menitan pak Dirman benar-benar datang dengan kemeja coklat langganannya dan celana bahan putih yang sangat tidak kontras dengan kemejanya itu, tak lupa kacamatanya yang dia pakai seperti ingin menyembunyikan kantong matanya yang besar. "Ya anak-anakku yang bapak cintai.." pak Dirman memang terkenal dengan sifat yang humoris, jadi kami senang-senang saja jika dia masuk ataupun tidak masuk. "Bapak hari ini tidak bisa lama-lama mengajarkan kalian, ett.. jangan seneng dulu dong. bapak mau memberikan kalian tugas kelompok. satu kelompok berisi 8 orang dan sudah tempel di mading kelas, silahkan kalian lihat nanti." "ahh.. tugas kelompok. semoga ngga sekelompok sama sekumpulan orang mager aamiin"kataku dalam hati "dan kalau bisa sekelompok sama doii aamiin..."sambungan dari doaku yang tadi. Pak Dirman kembali menjelaskan apa yang menjadi tugas kami "Jadi nak, tugas kalian ini sudah pasti bukan tugas yang easy, so ini udah pasti tugas hard. tugas kalian adalah membuat video tentang masalah sosial di berbagai bidang, topiknya bisa kalian lihat di daftar kelompok tadi ya!". "Baik pak" jawab kami serentak. lalu pak Dirman pun ternyata terburu-buru jadi dia berpamitan dan pergi meninggalkan kami.

"rish, mau liat daftar kelompok ngga?" jhony mengajak ku untuk ke mading. "engga ah jon, elu aja sekalian liatin nama gua ya ada dikelompok mana"kataku dengan kepala yang sudah tertunduk ke meja. "dih kurang tidur lu ya, yaudah bentar ya", "yoi" kataku sambil mengacungkan jempol. Tiba-tiba jhony datang dengan sangat cepat dan memukul kepala ku "RISHH... BANGUN RISH". "woi apaan, gausah mukul juga kuda, gua masih bangun ini"kataku sedikit kesal. "rish lu pasti seneng banget rish, lu sekelompok sama ........" jhony tampaknya ingin membuatku penasaran. "sama Dimas?" "Bukan" "Sama Ziva?" "hmm.. iya sih, tapi bukan yang itu rish" kata jhony. Ugh.. ada ziva saja aku sudah senang, karena dia memang salah satu anak rajin dikelas kami "trus siapa dong jhon?" aku kebingungan. "lu sekelompok sama gue rish uhhhh.. seneng kan lu"kata jhony dengan muka jijik nya. "Anjir kaga ada seneng-senengnya gua tugas kaya gini sekelompok sama lu". "ah jahat lu rish hehe, tapi lu sekelompok sama Aira juga rish seneng ngga tuh?" "Nah kalau itu mah semangat guaaa" kataku dengan mata yang terbakar api semangat. lalu jhony pun memberi tahuku info kalau nanti jam 3 sore kelompok kita mau ngumpul buat bahas pembagian tugasnya dan menentukan tempatnya dimana. Okelah kalau kaya gitu sekarang lebih baik aku ke kantin mengisi perut dan karna ada snapgram bahagia yang harus ku buat IG.



Continue at Chapter 4 ---> Click Me!
Share:

0 Pesan para tamu: